Lihat juga

Senin, 10 Desember 2018

Komponen komponen dasar elektronika

Komponen Elektronika

Pengenalan Komponen Elektronika

Pada Pengenalan komponen elektronika ini akan dibahas jenis-jenis komponen elektronika, fungsi komponen elektronika, beserta simbol yang digunakan pada komponen elektronika. 

Bersumber dari wikipedia bidang elektronika adalah ilmu yang mempelajari arus lemah listrik yang berfungsi mengontrol partikel yang bermuatan tegangan listrik. contohnya seperti komputer yang didalamnya bermuatan listrik. 

Secara umum, komponen elektronika dapat dibagi atas 2 macam berdasarkan fungsi kerjanya yaitu komponen elektronika pasif dan komponen elektronika aktif.

  1. Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dapat beroperasi tanpa memerlukan arus atau tegangan listrik tambahan saat bekerja. Contoh komponen pasif yaitu resistor, kapasitor, induktor.
  2. Komponen aktif adalah komponen elektronika yang memerlukan arus atau tegangan internal (sumber tambahan) untuk dapat beroperasi. Komponen aktif ini dapat menguatkan dan menyearahkan arus listrik, komponen aktif juga dapat mengubah bentuk energi menjadi energi lain. Contoh komponen aktif adalah dioda, transistor, IC (integrated circuit) dan tranformator.

Jenis-Jenis Komponen Elektronika

1. Resistor

Resistor adalah komponen dasar  elektronika  pasif yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang  mengalir  dalam  satu  rangkaian.  Sesuai  dengan  namanya  resistor  bersifat  resistif  dan umumnya   terbuat  dari  bahan  karbon. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang warna yang terdapat di badan resistor. Hambatan resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance
Secara umum resistor diklasifikasikan atas 4 jenis yaitu resistor tetap, resistor variabel, resistor suhu dan resistor cahaya.

Perhatikan komponen elektronika jenis resistor berikut yang dilengkapi dengan simbol dan fungsi

komponen elektronika jenis resistor berikut yang dilengkapi dengan simbol dan fungsi

Perhatikan komponen elektronika jenis resistor berikut yang dilengkapi dengan gambar

komponen elektronika jenis resistor berikut yang dilengkapi dengan gambar

 2. Kapasitor ( Kondensator)

Kapasitor  atau kondensator ialah komponen elektronika yang  mempunyai  kemampuan  menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan  muatan  listrik  terutama  tidak  terjadi  perubahan kimia  pada  bahan  kapasitor, besarnya  kapasitansi  dari  sebuah  kapasitor  dinyatakan  dalam   Farad (F). 

Fungsi-fungsi Kapasitor diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya).

Secara umum kapasitor diklasifikasikan atas 2 jenis yaitu kapasitor tetap dan kapasitor variabel. 

Perhatikan komponen elektronika kapasitor resistor berikut yang dilengkapi dengan simbol dan fungsi

komponen elektronika kapasitor resistor berikut yang dilengkapi dengan simbol dan fungsi

Perhatikan komponen elektronika jenis kapasitor berikut yang dilengkapi dengan gambar 

komponen elektronika jenis kapasitor berikut yang dilengkapi dengan gambar

3. Induktor

Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berguna untuk Mengatur Frekuensi, memfilter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. 

Pada rangkaian DC, induktor digunakan memperoleh tegangan DC yang konstan terhadap fluktuasi arus, sedangkan pada rangkaian AC induktor dapat meredam fluktuasi arus yang tidak diinginkan. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).

Secara umum komponen elektronika induktor dibagi atas induktor tetap dan induktor tidak tetap (coil variable)

Perhatikan komponen elektronika jenis induktor berikut yang dilengkapi dengan gambar dan simbol
komponen elektronika jenis induktor berikut yang dilengkapi dengan gambar dan simbol

 4. Dioda

Dioda atau diode adalah komponen elektronika aktif yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik pada satu arah saja, selain itu juga mampu menghambat arus listrik dari arah berlawanan. Diode adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 1 buah penghubung atau junction, sering disebut sebagai komponen 2 lapis (lapis N dan P).

Berdasarkan Fungsinya Dioda terdiri atas beberapa jenis diantaranya :
  1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah (rectifier) yang umumnya terbuat dari bahan Silikon atau germanium dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
  2. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali . 
  3. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
  4. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang mampu memancarkan cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD
  5. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka terhadap cahaya sehingga sering juga digunakan sebagai Sensor.
  6. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang mampu memancarkan cahaya monokromatik.
Perhatikan komponen elektronika jenis dioda berikut yang dilengkapi dengan simbol dan fungsinya


Perhatikan komponen elektronika jenis dioda berikut yang dilengkapi dengan gambar


komponen elektronika jenis dioda berikut yang dilengkapi dengan gambar

5. Transistor

Transistor adalah komponen elektronika aktif multitermal, biasanya memiliki 3 terminal. Secara harfiah,  kata  ‘Transistor’  berarti  ‘Transfer  resistor’,  yaitu  suatu  komponen  yang  nilai  resistansi antara terminalnya dapat diatur.

Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K).
Baca Juga : Istilah-istilah Penting dalam Transistor
Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET).

Perhatikan komponen elektronika jenis transistor berikut yang dilengkapi dengan simbol dan fungsinya

komponen elektronika jenis transistor berikut yang dilengkapi dengan simbol dan fungsinya


Perhatikan komponen elektronika jenis transistor berikut yang dilengkapi dengan gambar

komponen elektronika jenis transistor berikut yang dilengkapi dengan gambar

6. IC (Integrated Circuit)

IC adalah komponen elektronika aktif yang merupakan kumpulan dari berbagai komponen hingga ribuan komponen elektronika yang terdiri dari transistor, resistor, dan komponen elektronika lainnya yang membentuk suatu rangkaian elektronika dan memiliki fungsi elektronika tertentu yang dikemas dalam sebuah kemasan yang komplek dan kecil dengan pin atau kaki untuk menjalankan fungsinya. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal).

Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika misalnya micropoccesor. Fungsi IC bermacam-macam yakni dpat berfungsi sebagai penguat, pengontrol, swiching, dan memori atau media penyimpanan.

Perhatikan komponen elektronika jenis IC berikut yang dilengkapi dengan gambar dan simbol

komponen elektronika jenis IC berikut yang dilengkapi dengan gambar dan simbol

7. Saklar (Relay)

Saklar atau relay adalah komponen elektronika aktif yang dipergunakan untuk memutuskan serta menghubungkan aliran listrik. Saklar berdasarkan fungsinya dibedakan atas dua kondisi yaitu kondsi ON dan kondisi OFF. 

Perhatikan komponen elektronika jenis saklar berikut yang dilengkapi dengan gambar dan simbol

komponen elektronika jenis saklar berikut yang dilengkapi dengan gambar dan simbol

8. Transformator

Secara harfiah transformator dapat juga disingkat trafo merupakan komponen elektronika aktif yang memilki 2 fungsi utama yaitu untuk menaikkan tegangan (transformator step-up) dan menurunkan tegangan (step-down). Trasformator atau trafo bekerja berdasarkan perubahan gaya medan listrik.

Perhatikan komponen elektronika jenis transformator berikut yang dilengkapi dengan gambar dan simbol 

komponen elektronika jenis transformator berikut yang dilengkapi dengan gambar dan simbol


Note : Sebagai tambahan pengunaan simbol pada sebagian besar komponen  elektronik mengacu pada simbol amerika dan eropa. Silahkan memilih simbol yang akan anda gunakan. Perhatikan contoh gambar dibawah untuk menjelaskan perbedaan tersebut.

Perbadaan simbol komponen elektronika

Dasar dasar elektronika sederhana

DASAR-DASAR ELEKTRONIKA.



Teori Dasar Elektronika dan Dasar Kelistrikan – Untuk bisa menjadi seorang teknisi elektronika yang handal, seseorang harus mempelajari terlebih dahulu teori dasar elektronika dan kelistrikan. Teori-teori tersebut akan sangat berguna dan membantu saat praktek di lapangan. Teori elektronika ibarat pondasi. Jika pondasi kokoh, maka rumah tak akan mudah ambruk.
Ada beberapa sub teori yang harus dipelajari, mulai dari teori elektron, teori atom, arus listrik, tegangan, hukum ohm, dan masih banyak lagi yang lain. Setelah sebelumnya belajarelektronika.kali ini akan dilanjutkan membahas tentang teori elektronika.

Teori Dasar Elektronika

Berikut ini adalah beberapa teori dasar elektronika serta dasar kelistrikan yang harus anda pelajari dan pahami jika anda ingin menjadi ahli dalam dunia elektronika. Penasaran dengan informasi lengkapnya? Silahkan simak baik-baik informasi lengkap dari belajarelektronika.net di bawah ini.
1. Teori Elektron dan Atom
Jika suatu benda atau zat baik itu padat, cair, atau gas, dibagi-bagi menjadi bagian yang paling kecil, dan bagian tersebut masih memiliki sifat asalnya, maka benda atau zat tersebut dinamakan molekul. Jika molekul tersebut terus dibagi-bagi menjadi bagian yang paling kecil sekali, sehingga bagian tersebut tidak memiliki sifat asalnya lagi, maka disebutlah atom.
Kata atom sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Jadi atom dapat didefinisikan sebagai bagian yang terkecil dari molekul yang sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan reaksi kimia biasa. Sementara molekul adalah bagian terkecil dari suatu benda yang masih punya sifat asal.
Sebuah atom terdiri dari inti atom alias nukleus yang tersusun dari proton (positif) dan netron (netral), yang dikelilingi oleh elektron (negatif). Sebuah atom dikatakan netral bila memiliki muatan positif dan negatif dalam jumlah yang sama. Dalam teori atom dikenal istilah elektron bebas atau elektron valensi, yakni elektron yang berada di lintasan kulit atom paling luar.
Dalam hukum muatan listrik, jika ada muatan sejenis akan tolak menolak. Sedangkan jika ada muatan tak sejenis maka akan tarik menarik. Dalam teori perpindahan muatan listrik, ada tiga jenis bahan, yakni konduktor atau penghantar, semikonduktor atau setengah penghantar, dan isolator atau penghambat.
2. Teori Arus Listrik
Definisi arus listrik adalah muatan-muatan negatif atau elektron yang mengalir dari potensial rendah menuju ke potensial tinggi. Satuan arus listrik adalah Ampere. Dalam teori arus listrik, dikenal dua jenis sumber arus listrik, yakni sumber arus listrik searah atau DC dan sumber arus bolak-balik atau AC.
Sumber arus DC adalah listrik yang tidak berubah fasenya. Contohnya adalah baterai, solar sel, accumulator, dinamo dan adaptor. Sedangkan arus AC adalah arus listrik yang berubah-ubah fasenya setiap saat. Contohnya adalah generator, listrik PLN, dan inverter. Alat yang dapat digunakan untuk mengukur arus listrik adalah amperemeter.
Rumus Arus Listrik: I=Q/t
Dimana:
  • I = arus listrik dalam satuan ampere (A)
  • Q = muatan listrik dalam satuan columb (C)
  • t = waktu dalam satuan sekon (s)
3. Teori Tegangan Listrik
Pengertian tegangan listrik adalah energi atau tenaga yang menyebabkan muatan-muatan negatif atau elektron) mengalir dalam penghantar. Nilai satuan dari tegangan listrik adalah V ( Volt ). Alat yang digunakan untuk mengukur besar kecilnya tegangan listrik adalah voltmeter.
Rumus Tegangan Listrik: V=W/Q
Dimana:
  • V = tegangan listrik dalam satuan volt (V)
  • W = energi dalam satuan joule (J)
  • Q = muatan listrik dalam satuan columb (C)
4. Teori Resistor / Hambatan
Resistor merupakan komponen elektronika pasif yang berfungsi sebagai hambatan listrik. Satuan nilai resistor adalah Ohm. Alat yang digunakan untuk mengukur besarnya hambatan resistor adalah Ohmmeter. Teori yang erat kaitannya dengan resistor adalah teori George Simon Ohm dengan penelitian kolam air raksanya.
Jika dilihat dari bahannya, resistor memiliki 5 jenis, yakni resistor karbon, kompon, kawat gulung, serbuk besi, dan film logam. Sedangkan jika dilihat dari jenisnya, ada resistor tetap, resistor variabel, negative temperatur coefficient (NTC), positive temperatur coefficient ( PTC ), light dependent resistor ( LDR ), dan magnetic dependent resistor ( MDR ).
Nilai resistansi yang dimiliki sebuah resistor dapat dilihat dari gelang-gelang warna yang dimilikinya. Gelang pertama menyatakan angka pertama ( digit ke-1 ). Gelang kedua menyatakan angka kedua  ( digit ke-2 ). Gelang ketiga menyatakan banyaknya nol atau faktor pengali. Gelang keempat menyatakan toleransi.
Hukum yang membahas tentang resistor adalah hukum Ohm yang dikemukakan oleh George Simon Ohm. Hukum tersebut berbunyi, dalam suatu rangkaian tertutup, kuat arus listrik ( I ), berbanding lurus atau sebanding dengan tegangan listriknya ( V ), dan berbanding terbalik dengan hambatan listrik ( R ).
5. Teori Daya Listrik
Pengertian daya listrik adalah usaha listrik dalam suatu penghantar setiap sekon atau detik.
Rumus daya listrik adalah: P = W/t
Dimana:
  • P = daya listrik dalam satuan Watt (W)
  • W = usaha listrik dalam satuan Joule (J)
  • t = waktu dalam satuan sekon (s)

Saya rasa sekian dari blog saya mengenai dasar dasar elektronika..semoga bermanfaat..